xbanner 970x250

Kurikulum Merdeka: Harapan Baru atau Tantangan Besar?

3 minutes reading
Saturday, 14 Sep 2024 07:44 0 126 Redaksi

Opini|Eranews.id – Kurikulum Merdeka, yang sekarang diterapkan di banyak sekolah di Indonesia, membawa perubahan besar dalam sistem pendidikan kita. Kurikulum ini menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan zaman, di mana kreativitas, kemandirian, dan kemampuan berpikir kritis semakin penting. Tapi, meskipun punya banyak kelebihan, penerapannya masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diselesaikan agar manfaatnya bisa dirasakan semua pihak.

Salah satu hal positif dari Kurikulum Merdeka adalah fokusnya pada pembelajaran berbasis proyek. Ini penting karena pendidikan di abad 21 butuh siswa yang nggak cuma bisa menghafal teori, tapi juga menerapkannya dalam kehidupan nyata. Dengan cara ini, siswa nggak lagi jadi “robot” yang hanya mengerjakan soal tanpa paham konteksnya. Sebaliknya, mereka bisa jadi individu yang kritis, kreatif, dan solutif.

Kurikulum ini juga mengubah peran guru menjadi lebih humanis, yaitu sebagai fasilitator, bukan hanya pemberi materi. Guru diberi kebebasan merancang pembelajaran sesuai dengan karakter dan potensi siswanya. Ini perubahan yang baik, mengingat sebelumnya kurikulum kita terkesan seragam dan kaku. Dengan pendekatan yang lebih personal ini, siswa bisa berkembang sesuai dengan minat dan bakat mereka, yang pada akhirnya bisa melahirkan generasi yang lebih inovatif.

Namun, di balik semua kelebihannya, penerapan Kurikulum Merdeka masih menghadapi tantangan besar, terutama di daerah-daerah yang infrastrukturnya belum memadai. Di banyak tempat, akses terhadap teknologi dan sumber belajar modern masih sangat terbatas. Ini jadi kendala bagi sekolah dan guru dalam menjalankan metode pembelajaran berbasis proyek dan teknologi. Selain itu, pelatihan untuk guru dalam memahami dan menerapkan kurikulum baru ini juga perlu ditingkatkan.

Bagi sebagian guru, kebebasan yang diberikan oleh Kurikulum Merdeka malah bisa jadi tantangan tersendiri. Tidak semua guru siap merancang pembelajaran yang efektif tanpa panduan ketat dari kurikulum nasional. Maka dari itu, dukungan pemerintah, baik dalam bentuk pelatihan maupun penyediaan sumber daya, sangat diperlukan agar guru bisa memaksimalkan potensi kurikulum ini.

Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka adalah langkah maju yang membawa harapan besar bagi pendidikan Indonesia. Namun, kesuksesan kurikulum ini sangat bergantung pada kesiapan semua pihak: pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua. Perubahan paradigma ini harus dibarengi dengan dukungan penuh dalam bentuk pelatihan, infrastruktur, dan pendampingan yang berkelanjutan.

Jika diterapkan dengan baik, Kurikulum Merdeka punya potensi untuk melahirkan generasi yang nggak cuma pintar secara akademis, tapi juga punya karakter kuat, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global. Tapi, untuk mencapai hal itu, dibutuhkan komitmen bersama dalam mengatasi tantangan yang ada dan memastikan setiap anak di Indonesia, di manapun mereka berada, mendapatkan pendidikan yang berkualitas (red)

oleh : Wahyu Mustajab, M.Pd

Mahasiswa S3 Pendidikan Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia

LAINNYA
xbanner 970x250