xbanner 970x250

Menteri Nadiem Turun ke Lapangan untuk Evaluasi Kenaikan UKT

5 minutes reading
Wednesday, 22 May 2024 05:55 0 69 Hen

 

Jakarta | ERANEWS.ID  – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menegaskan pihaknya akan segera melakukan evaluasi langsung di lapangan terkait kasus kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terjadi di beberapa universitas. Pernyataan ini disampaikan Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta, pada Selasa (21/5).

“Kami sangat setuju dan karena itu kami akan turun ke lapangan. Kami akan mengevaluasi kembali, terutama kenaikan-kenaikan yang tidak wajar. Ini yang pertama akan kami evaluasi,” ujar Nadiem.

Selain menyoroti kenaikan UKT, Nadiem juga memastikan proses naik banding bagi mahasiswa yang merasa tidak sesuai dengan tangga UKT yang diterimanya akan terlaksana dengan baik.

“Kami akan melindungi mahasiswa yang ingin menyuarakan pendapatnya secara tertib dari ancaman, baik dari dilaporkan ke polisi atau ancaman kehilangan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Ini menjadi tanggung jawab kami untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nadiem menekankan bahwa kenaikan UKT hanya berlaku untuk mahasiswa baru, bukan mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan.

“Jadi, sekali lagi kebijakan ini akan berdampak pada mahasiswa baru, bukan mahasiswa yang sedang belajar di perguruan tinggi,” ungkap Nadiem.

Nadiem juga berjanji akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan implementasi kebijakan ini tidak disalahinterpretasikan atau digunakan untuk agenda lain yang tidak sesuai.

“Dalam mengevaluasi kebijakan ini, kami akan memastikan perlindungan afirmasi dan perlindungan sosial bagi mahasiswa. Ini penting untuk memastikan hak mereka mendapatkan pendidikan tinggi terjamin,” imbuhnya.

DPR Pertanyakan Penggunaan Anggaran Pendidikan

Dalam rapat kerja tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf, mempertanyakan penggunaan anggaran pendidikan Indonesia yang selama ini bernilai fantastis. Dede Yusuf meminta penjelasan terkait kemana saja anggaran pendidikan ini digunakan.

“Asumsi di luar adalah anggaran pendidikan itu 20 persen dari APBN. Seandainya APBN kita di angka hampir Rp 3.300 triliun, artinya kalau 20 persennya itu harusnya sekitar Rp 665 triliun. Kami selalu ditanya kemana anggaran pendidikan ini digunakan,” kata Dede di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Dede menilai masyarakat berhak mengetahui alokasi anggaran pendidikan tersebut.

“Kami juga meminta pemerintah menjelaskan kemana anggaran Rp 665 triliun itu. Masyarakat perlu tahu apa fungsi dari anggaran pendidikan tersebut,” tambah Dede.

Evaluasi Lapangan untuk Transparansi dan Akuntabilitas

Langkah Menteri Nadiem untuk turun ke lapangan mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Ini dianggap sebagai langkah nyata untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan serta pelaksanaan kebijakan kenaikan UKT.

Para pengamat pendidikan menilai, evaluasi langsung di lapangan sangat penting untuk mengetahui kondisi riil dan keluhan mahasiswa. Langkah ini juga diharapkan dapat mencegah praktik-praktik penyimpangan yang merugikan mahasiswa.

“Evaluasi lapangan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat mengenai permasalahan yang dihadapi mahasiswa terkait kenaikan UKT. Ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat,” ujar seorang pengamat pendidikan yang tidak ingin disebutkan namanya.

Proses Naik Banding untuk Mahasiswa

Proses naik banding bagi mahasiswa yang merasa tidak sesuai dengan tangga UKT yang diterimanya menjadi perhatian khusus. Nadiem memastikan proses ini akan berjalan dengan baik dan adil. Hal ini untuk menghindari ketidakadilan dan memastikan setiap mahasiswa mendapatkan haknya sesuai dengan kemampuan ekonominya.

“Penting untuk memastikan bahwa proses naik banding dilakukan secara transparan dan adil. Mahasiswa harus merasa dilindungi dan didengar suaranya. Kami tidak akan mentolerir adanya ancaman atau intimidasi terhadap mahasiswa yang ingin menyuarakan pendapatnya,” tegas Nadiem.

Hak Mahasiswa untuk Berpendapat

Nadiem juga menekankan pentingnya hak mahasiswa untuk protes dan mengkritik kebijakan yang mereka anggap tidak adil. Menurutnya, mahasiswa memiliki hak untuk datang ke DPR atau Kementerian dan menyuarakan pendapat mereka.

“Ini adalah hak mahasiswa untuk protes, untuk mengkritik, dan juga untuk datang ke DPR atau Kementerian menyuarakan pendapat mereka. Ini sangat penting untuk melindungi hak-hak mereka,” ujarnya.

Fokus pada Mahasiswa Baru

Salah satu poin penting dari kebijakan ini adalah bahwa kenaikan UKT hanya berlaku untuk mahasiswa baru. Mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan tidak akan terpengaruh oleh kebijakan ini. Ini untuk memastikan bahwa mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tidak terganggu oleh perubahan biaya yang mendadak.

“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan ini hanya berdampak pada mahasiswa baru, bukan mahasiswa yang sedang belajar. Ini adalah langkah untuk melindungi mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan agar mereka bisa menyelesaikan studi mereka tanpa hambatan tambahan,” jelas Nadiem.

Kesalahpahaman dan Implementasi Kebijakan

Nadiem juga menekankan pentingnya memastikan bahwa kebijakan ini tidak disalahartikan atau digunakan untuk kepentingan lain yang tidak sesuai. Ia berjanji akan turun langsung untuk memantau implementasi kebijakan ini dan memastikan tidak ada kesalahpahaman.

“Sebelum mengevaluasi peraturan itu sendiri, kami akan turun ke lapangan untuk memastikan implementasinya. Kami harus memastikan bahwa kebijakan ini tidak disalahgunakan atau disalahartikan,” tegas Nadiem.

Transparansi dalam Penggunaan Anggaran Pendidikan

Selain fokus pada kenaikan UKT, Dede Yusuf menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan anggaran pendidikan. Menurutnya, masyarakat berhak mengetahui bagaimana anggaran sebesar Rp 665 triliun tersebut digunakan.

“Transparansi dalam penggunaan anggaran pendidikan sangat penting. Masyarakat berhak tahu bagaimana anggaran ini dialokasikan dan digunakan. Ini untuk memastikan bahwa anggaran tersebut benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar Dede.

Penutup

Langkah Menteri Nadiem untuk turun langsung ke lapangan dalam mengevaluasi kenaikan UKT menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kebijakan pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret atas permasalahan yang dihadapi mahasiswa dan memastikan hak-hak mereka terlindungi.

Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran pendidikan juga menjadi fokus utama untuk memastikan bahwa anggaran yang besar tersebut benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik dan lebih adil bagi seluruh mahasiswa. (Hen)

 

LAINNYA
xbanner 970x250