Metode Slovin Dikritisi di MoDis FEB UMJ, Ratusan Peserta Ikut Diskusi Seru secara Daring

waktu baca 2 menit
Sabtu, 21 Jun 2025 06:53 0 32 Redaksi

Jakarta|Eranews.id  – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (FEB UMJ) kembali menggelar forum diskusi ilmiah bertajuk Monthly Discussion (MoDis) Series 2, yang digelar secara daring pada Jumat, 20 Juni 2025. Dalam kegiatan ini, ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia antusias membahas topik yang kerap jadi perdebatan di kalangan peneliti muda: metode sampling, khususnya alternatif selain rumus Slovin (20 Juni 2025).

Tangkapan layar suasana diskusi daring dengan peserta antusias (red)

Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini mengangkat tema “Metode Sampling: Alternatif Selain Metode Slovin” dan menghadirkan narasumber Bobby Fisher, S.E., M.Si., dosen Program Studi Akuntansi FEB UMJ. Bertindak sebagai moderator adalah Rindu Ferdina Lestari, S.E., M.Ak..

Dekan FEB UMJ, Dr. Luqman Hakim, S.E., M.Si., Ak., dalam pembukaan kegiatan, menyampaikan dukungannya terhadap diskusi ini karena dinilai relevan dan sering menimbulkan kesalahpahaman di kalangan mahasiswa saat menyusun skripsi atau penelitian ilmiah.

“Penggunaan metode Slovin sering kali dilakukan tanpa pemahaman utuh terhadap rumus dan asumsi statistik di baliknya. MoDis ini menjadi momen penting untuk meluruskan hal tersebut,” ungkap Luqman.

Slide presentasi berisi contoh rumus Slovin dan alternatifnya

Dalam pemaparannya, Bobby Fisher mengajak peserta untuk lebih kritis dalam memilih teknik sampling. Ia menyebut bahwa rumus Slovin sebenarnya punya banyak keterbatasan, salah satunya adalah penggunaan margin of error dalam rumus tanpa dasar parameter yang kuat. Ia juga menyinggung perlunya memperhitungkan kesalahan tipe dua (type-2 error) dan transparansi asal-usul (genealogi) metode.

“Tidak semua kondisi cocok menggunakan Slovin. Peneliti harus bisa membaca konteks, memahami asumsi statistik, dan mempertimbangkan metode alternatif seperti sampling probabilistik yang lebih kuat secara metodologi,” jelas Bobby.

Diskusi berlangsung interaktif, terutama saat sesi tanya jawab dibuka. Peserta yang berasal dari lebih dari 10 perguruan tinggi, termasuk UIN Mataram, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hingga Universitas Pamulang, aktif bertanya dan berbagi pengalaman penelitian.

Kolase wajah peserta yang aktif bertanya

Total ada 235 peserta yang ikut serta dalam kegiatan ini, baik dari internal UMJ maupun dari luar kampus. Tingginya partisipasi menunjukkan bahwa diskusi seputar metode penelitian masih sangat relevan dan dibutuhkan, khususnya di kalangan akademisi muda.

Kegiatan MoDis ini merupakan bagian dari upaya FEB UMJ dalam membangun tradisi akademik yang kuat, terbuka terhadap kritik, dan mendorong pengembangan ilmu pengetahuan melalui dialog ilmiah yang terbuka (red).

LAINNYA