desian by canva GoDesign_3ha Opini|Eranews.id – Dengan dilantiknya Menteri Pendidikan baru, pertanyaan besar muncul di benak banyak pihak: Mau dibawa ke mana dunia pendidikan di Indonesia? Berbagai tantangan di sektor pendidikan, mulai dari kualitas pembelajaran hingga kesenjangan akses pendidikan, kini menjadi sorotan utama di tengah harapan besar terhadap perubahan dan kemajuan.
Setelah dilantik sebagai Menteri Pendidikan yang baru, banyak harapan dan ekspektasi yang tertuju pada kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Pergantian ini terjadi di tengah permasalahan mendasar seperti rendahnya kualitas pendidikan, ketimpangan akses antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta kebutuhan untuk menyesuaikan kurikulum dengan tuntutan era digital dan globalisasi.
Banyak pihak berharap bahwa dengan pergantian Menteri Pendidikan, akan ada reformasi yang menyentuh aspek fundamental dari sistem pendidikan. Berbagai program seperti Merdeka Belajar, yang telah diperkenalkan sebelumnya, diharapkan dapat diteruskan dengan penyesuaian yang lebih baik. Selain itu, diharapkan pula adanya peningkatan dalam sistem evaluasi pendidikan, pelatihan guru yang berkelanjutan, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan.
Kebijakan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan menjadi salah satu tantangan terpenting di masa mendatang. Menteri Pendidikan yang baru diharapkan dapat bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, sekolah, orang tua, dan siswa, untuk merumuskan kebijakan yang adaptif dan menyentuh semua elemen pendidikan.
Langkah strategis yang perlu dilakukan antara lain adalah meningkatkan anggaran pendidikan, memperbaiki infrastruktur sekolah di daerah terpencil, serta memperkuat kolaborasi dengan pihak swasta dan internasional untuk memajukan pendidikan di Indonesia (red).