Jakarta|Eranews.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan tetap menarik dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN) apabila tingkat serapan anggarannya masih rendah hingga akhir Oktober 2025.
Pernyataan itu disampaikan Purbaya meski mendapat imbauan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan agar tidak melakukan penarikan.
“Kalau nanti akhir Oktober saya bisa prediksi berapa penyerapannya, kalau kurang kita ambil uangnya. Kalau lebih, kita tambah,” ujar Purbaya di Jakarta, Minggu (5/10). Ia menegaskan langkah itu dilakukan bukan untuk menekan program, melainkan memastikan pelaksanaan MBG berjalan lebih baik dan efektif.
Menurut Purbaya, pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap kinerja penyaluran MBG di seluruh daerah. Evaluasi akan difokuskan pada efektivitas pendistribusian bantuan dan daya serap anggaran yang belum merata antarwilayah.
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya meminta agar dana MBG tidak ditarik. Ia menilai serapan anggaran program tersebut mulai menunjukkan perbaikan signifikan dan berdampak positif terhadap perekonomian nasional.
“Program ini tidak hanya memberi manfaat gizi bagi masyarakat, tapi juga mendorong perputaran ekonomi dan membuka lapangan kerja,” kata Luhut.
Luhut menambahkan, hingga akhir Agustus 2025, realisasi anggaran MBG mencapai Rp10,3 triliun atau 14,5 persen dari pagu total Rp71 triliun. Program ini telah menjangkau 20,5 juta penerima manfaat dari total target 82,9 juta orang, serta menciptakan sekitar 380 ribu lapangan kerja baru di sektor distribusi, kuliner, dan bahan pangan lokal.
Purbaya menyebut hasil evaluasi akhir Oktober nanti akan menjadi dasar kebijakan selanjutnya. Pemerintah, katanya, tetap berkomitmen agar anggaran publik digunakan secara tepat sasaran dan berkontribusi maksimal bagi masyarakat.
“Tujuan utama kita adalah efisiensi dan keberlanjutan program. Kalau serapan rendah, uangnya bisa dialihkan untuk sektor lain yang lebih siap,” tegasnya (red).