Sosialisasi “Genre Goes to Pesantren” di Banten: Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia untuk Remaja

waktu baca 2 menit
Kamis, 31 Okt 2024 06:03 0 74 Redaksi

Kota Serang|Eranews.id – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara, mendampingi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, dalam acara sosialisasi “Genre Goes to Pesantren” di Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, Tangkele, Kota Serang.

Acara yang digelar pada Selasa, 30 Oktober 2024, ini mengangkat tema edukasi gizi dan pencegahan anemia bagi remaja usia 15-19 tahun. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kesehatan remaja, khususnya terkait pola makan bergizi seimbang serta langkah pencegahan anemia, yang sering dialami oleh remaja putri.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Isyana Bagoes Oka, dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, KH Matin Syarkowi. Selain itu, Kepala BKKBN Banten, Rumsan Efendi, juga memberikan sambutan penting terkait peran pesantren dalam membentuk generasi muda yang sehat dan produktif.

Pesan Penting Menteri Wihaji: “Pendidikan Kesehatan Harus Dimulai dari Remaja”

Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menyampaikan bahwa sosialisasi kesehatan, khususnya terkait gizi dan anemia, harus menyasar kalangan remaja. “Remaja adalah pondasi bangsa. Tanpa pemahaman kesehatan yang memadai, produktivitas dan kualitas generasi masa depan akan menurun,” ujarnya.

Wihaji juga menekankan pentingnya peran pondok pesantren dalam memberikan edukasi yang komprehensif, bukan hanya soal agama, tetapi juga kesehatan fisik dan mental.

Edukasi di Lingkungan Pesantren: Sinergi Pendidikan Agama dan Kesehatan

Menurut Pimpinan Ponpes Al-Fathaniyah, KH Matin Syarkowi, sosialisasi seperti ini sangat bermanfaat bagi para santri. “Kami menyambut baik program BKKBN ini. Pesantren bukan hanya tempat belajar ilmu agama, tetapi juga tempat membentuk karakter dan kesehatan jiwa raga,” ungkapnya.

Pencegahan Anemia dan Edukasi Gizi untuk Remaja Putri

Anemia pada remaja, khususnya remaja putri, menjadi perhatian utama dalam sosialisasi ini. Rumsan Efendi, Kepala BKKBN Banten, menjelaskan bahwa anemia masih menjadi masalah serius yang dapat memengaruhi prestasi dan perkembangan remaja. “BKKBN bekerja sama dengan pesantren agar pemahaman mengenai kesehatan bisa disebarluaskan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari para santri,” tambahnya.

Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan workshop dan pembagian suplemen penambah darah bagi para santri (red).

LAINNYA