Untirta Buka Jurusan Kedokteran Hewan 2026, Siapkan Riset Bone Graft dan Produksi Ternak Halal

waktu baca 3 menit
Senin, 1 Des 2025 17:15 0 4 Redaksi

Pendidikan|Eranews.id —

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten tengah menyiapkan langkah besar dalam dunia pendidikan kesehatan. Pada tahun 2026 mendatang, kampus tersebut akan resmi membuka Program Studi Kedokteran Hewan yang dibarengi dengan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan berbasis riset. Fasilitas ini dirancang untuk menjadi pusat pengembangan teknologi kesehatan, salah satunya penelitian pembuatan tulang buatan (bone graft) untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor.


Menjawab 90% Impor Bone Graft, Untirta Fokus Bangun Kemandirian Teknologi

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Untirta mengungkapkan bahwa sekitar 90% kebutuhan bone graft di Indonesia masih diimpor dari berbagai negara. Kondisi ini dinilai menghambat kemandirian industri medis nasional, sekaligus membuat biaya layanan kesehatan semakin tinggi.

Melalui rumah sakit pendidikan baru tersebut, Untirta menargetkan dapat mengembangkan jaringan tulang buatan berbasis hewan, sebuah inovasi yang memerlukan kolaborasi erat antara dokter hewan dan peneliti medis. “Dokter hewan memiliki peran fundamental dalam riset jaringan, karena banyak teknologi medis awalnya diuji dan dikembangkan melalui model hewan,” jelas pihak fakultas.


Kedokteran Hewan: Profesi Vital yang Masih Kurang Diminati

Meski memiliki kontribusi besar, kedokteran hewan masih belum menjadi pilihan populer dibandingkan kedokteran umum atau kedokteran gigi. Padahal, dalam banyak situasi krusial seperti penanganan pandemi, dokter hewan turut memegang peranan penting dalam meneliti asal-usul dan pola penularan virus.

Konsep one health yang kini diadopsi secara global juga menegaskan bahwa kesehatan manusia tak bisa dipisahkan dari kesehatan hewan dan lingkungan. “Jika hewan sehat, lingkungan terjaga, maka manusia pun akan terlindungi. Inilah nilai strategis pendidikan kedokteran hewan,” tegas pimpinan fakultas.


Fokus Unggulan: Produksi Ternak Halal dari Hulu ke Hilir

Prodi Kedokteran Hewan Untirta akan memiliki ciri khas tersendiri, yakni fokus pada produksi ternak halal. Mahasiswa akan dibekali pengetahuan mulai dari:

  • formulasi pakan halal,

  • manajemen kandang sesuai syariah,

  • pengawasan obat-obatan,

  • hingga proses penyembelihan yang aman dan sesuai regulasi.

Pendekatan ini dianggap penting mengingat Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, memerlukan suplai protein hewani halal, sehat, dan terjamin dari hulu ke hilir.


Menjawab Kekurangan Dokter Hewan Nasional

Indonesia saat ini masih mengalami kekurangan dokter hewan yang signifikan, baik di bidang peternakan, industri pangan, laboratorium riset, hingga layanan kesehatan hewan peliharaan. Kehadiran prodi baru di Untirta diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung visi Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.

Dengan segala persiapan tersebut, Untirta optimistis bahwa kedokteran hewan akan menjadi bidang yang lebih diminati di masa depan. “Ini bukan hanya soal profesi, tetapi tentang kontribusi nyata bagi kesehatan bangsa, kemandirian industri, dan keberlanjutan pangan halal,” tutup pihak fakultas (red).

LAINNYA