Job Fair Kota Tangerang 2025 Serap 22.965 Pekerja, Dorong Akses Kerja yang Inklusif
Job Fair 2025 Kota Tangerang berhasil menyerap 22.965 tenaga kerja. Program Gampang Kerja hadirkan ribuan lowongan, inklusif bagi disabilitas dan semua latar belakang pendidikan. Tangerang | Eranews.id – Pemerintah Kota Tangerang terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan akses kerja yang luas, adil, dan tanpa diskriminasi melalui pelaksanaan Job Fair Kota Tangerang 2025.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Gampang Kerja ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, di TangCity Mall, Rabu (23/4/2025).
Maryono menegaskan bahwa dunia kerja harus bisa diakses oleh semua kalangan, tanpa memandang latar belakang pendidikan maupun kondisi fisik. Menurutnya, Job Fair merupakan langkah konkret dari upaya pemerintah menciptakan ekosistem kerja yang inklusif.
“Job Fair ini adalah implementasi nyata dari Gampang Kerja, program yang dibangun agar proses mencari kerja tidak berbelit dan terbuka untuk semua. Mulai dari lulusan SMP sampai S1, bahkan teman-teman disabilitas, semua punya ruang yang sama,” ujar Maryono.
Tahun ini, Job Fair menghadirkan 8.897 lowongan kerja dari 50 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 3.297 posisi ditawarkan untuk dalam negeri dan 5.600 untuk luar negeri, mencakup 259 formasi jabatan.
Job Fair juga memberi ruang khusus bagi penyandang disabilitas dan kelompok rentan agar dapat memperoleh pekerjaan layak.
“Sejak September 2020 hingga Maret 2025, total 22.965 tenaga kerja telah berhasil diserap melalui program ini. Bukan sekadar angka, tapi bukti nyata kehadiran pemerintah sebagai jembatan antara dunia usaha dan para pencari kerja,” lanjutnya.
Maryono menyampaikan apresiasi kepada seluruh perusahaan dan lembaga pelatihan yang telah berperan aktif. Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Tangerang akan terus memperluas kemitraan dan meningkatkan kualitas pelatihan agar lebih banyak warga terserap di dunia kerja secara berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi. Itulah mengapa kami membuka akses seluas-luasnya. Ini adalah bentuk pelayanan publik yang inklusif dan memberdayakan,” tutup Maryono.
Pos terkait
Baca juga
