Jakarta | Eranews.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memaparkan capaian 100 hari kepemimpinannya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan enam program prioritas yang telah dijalankan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
“Kami fokus pada enam program utama, yaitu penguatan pendidikan karakter, wajib belajar 13 tahun, peningkatan kesejahteraan guru, pengembangan talenta siswa, pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, serta pembangunan kebahasaan dan kesastraan,” ujar Abdul Mu’ti.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi berbagai kebijakan yang telah diterapkan. Menurutnya, langkah yang diambil Kemendikdasmen berpihak pada siswa dan guru, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih kondusif.
“Kami berharap program ini terus dilanjutkan, terutama untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta wilayah terdampak bencana,” kata Hetifah.
Ia juga menekankan pentingnya optimalisasi anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar 20 persen dari APBN.
Pada 2025, Kemendikdasmen menerima anggaran Rp33,5 triliun yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk mendukung kemajuan pendidikan.
Selain itu, Abdul Mu’ti juga mengungkapkan berbagai langkah percepatan yang telah dilakukan, termasuk peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan sertifikasi, redistribusi guru ASN, serta percepatan sertifikasi pendidik dengan jumlah kelulusan PPG sebanyak 605.650 guru dalam periode November-Desember 2024.
Kemendikdasmen juga meluncurkan beberapa program inovatif, seperti Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Senam Indonesia Hebat, penguatan literasi berbasis PISA, serta pengembangan SMK berbasis industri melalui SMK Pusat Keunggulan dan Pendidikan Kecakapan Kerja dan Wirausaha.
Dengan berbagai program yang telah dijalankan, Abdul Mu’ti menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan akses bagi seluruh anak Indonesia.