Kota Tangerang | Eranews.id – Ketua Forum Aliansi Aktivis Tangerang (ForTang), Taher Jalalulael, membantah keras pemberitaan yang mencatut namanya.
Pemberitaan tersebut berjudul “PIK 2 dan BSD Ditetapkan sebagai PSN, Elemen Masyarakat Tangerang Siap Kawal!” dan telah tayang sejak 22 Mei 2024.
Taher meminta pertanggungj jawaban dari media yang mencatut namanya karena tidak pernah ada konfirmasi sebelumnya terkait berita tersebut.
Ia menegaskan bahwa informasi yang dimuat tidak benar dan merugikan dirinya serta organisasi ForTang.
“Saya meminta pertanggungjawaban dari media online yang mencatut nama saya dan ForTang. Ini jelas tidak benar karena tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
Saya sama sekali tidak mengetahui bahwa nama saya dan ForTang dijadikan bahan berita oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Saya baru mengetahuinya ketika melihat berita itu muncul di Google dan ternyata sudah tayang sejak 22 Mei 2024,” ungkap Taher dengan nada kesal pada Rabu (4/9/2024).
Taher menjelaskan bahwa ada sekitar enam media online yang mencatut namanya dan ForTang, di antaranya Nasional News, Portal Banten, Tangerang Justisia, Fin, Mata Expose, dan Tangerang Indonesia Satu.
Dia meminta agar media-media tersebut segera meralat berita yang dimuat dan menayangkan permintaan maaf dengan memberikan hak jawab dari pihaknya.
“Saya tidak pernah memberikan pernyataan apapun dan tidak ada konfirmasi dari wartawan. Namun, nama saya dimuat di media tersebut.
Ada 6 media online yang saya ketahui, dan mungkin lebih banyak lagi yang saya tidak tahu. Ini jelas tidak profesional, fitnah, dan hoaks,” tegas Taher.
Trisyahrizal, Sekretaris ForTang, turut menguatkan pernyataan Taher.
Dia mengaku baru mengetahui hal ini setelah berita tersebut dibagikan di grup WhatsApp organisasi. Trisyahrizal meminta media yang memuat nama ForTang untuk bertanggung jawab karena berita tersebut tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik.
“Saya sama sekali tidak mengetahui hal ini dan baru tahu setelah berita itu dikirim di grup WhatsApp organisasi. Kami meminta media yang mencatut nama ForTang untuk bertanggung jawab karena ini jelas tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Mereka harus segera melakukan klarifikasi kepada pihak kami. Jangan sampai hal ini menjadi fitnah,” pungkas Trisyahrizal, yang akrab disapa Rijal.