Wonosobo | Eranews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi yang terjadi di Wonosobo pada tanggal 16 Juli 2024.
Gempa tersebut tercatat dengan magnitudo 4.8 pada skala Richter. Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa bumi terjadi pada pukul 03:45 WIB dengan episentrum berada di koordinat 7.32 LS dan 109.90 BT, atau sekitar 10 km barat daya Wonosobo, dengan kedalaman 10 km. Getaran gempa dirasakan di beberapa daerah sekitar Wonosobo, termasuk Banjarnegara dan Magelang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa meskipun gempa ini terasa cukup kuat, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik.
“Kami memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun, kami tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG,” ujar Dwikorita.
Beberapa warga Wonosobo melaporkan merasakan getaran yang cukup kuat, yang membuat mereka keluar rumah untuk sementara waktu.
“Gempa terasa cukup kuat, tapi alhamdulillah tidak ada kerusakan yang berarti di rumah saya,” kata Rahmat, seorang warga Wonosobo.
BMKG terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan informasi lebih lanjut jika terjadi gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi melalui aplikasi BMKG dan media resmi lainnya.
“Kami juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan rumah dan bangunan mereka dalam kondisi yang aman dan siap menghadapi gempa bumi,” tambah Dwikorita.
Gempa bumi yang terjadi menjadi pengingat akan pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk terus mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi. Program pelatihan dan simulasi gempa bumi rutin dilakukan untuk meningkatkan kesiapan warga.
Gempa bumi yang terjadi di Wonosobo pada 16 Juli 2024 tidak berpotensi tsunami. Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan selalu mengikuti informasi dari BMKG.
Kesiapsiagaan dan edukasi terus menjadi fokus utama dalam menghadapi bencana alam seperti gempa bumi.